Lika-liku Penerbitan Buku Ajar
Seorang penulis buku niscaya merugi kalau naskahnya tidak dipublikasikan.
Keinginan untuk berbagi ilmu dengan sesama kolega dosen dan dengan para
mahasiswa niscaya kandas di tengah jalan kalau buku ajar tidak diterbitkan. Untuk
menghindari keadaan yang demikian, perlu dilakukan beberapa hal berikut ini.
1.
Penulis
buku ajar harus rajin bersosialisasi dengan kalangan penulis, kritikus,
resensator, dan penerbit. Sampaikan bahwa mempunyai naskah buku yang menarik.
Jika penerbit belum tertarik, mintalah nomor telepon dan alamat penerbit agar
suatu saat dapat berkomunikasi lagi. Alamat penerbit juga dapat dilacak dari
beragam media masa publik.
2.
Jika
penerbit mulai tertarik, harus menindak-lanjuti dengan komunikasi yang lebih
intensif, khususnya editor. Hal ini diperlukan untuk menjalin komunikasi dan
mempermudah langkah menuju dunia penerbitan. Editor adalah orang yang akan
mengemas buku sesuai karakteristik penerbit atau perusahaan.
3.
Jika
naskah perlu perbaikan atau revisi, sebaiknya semua saran-saran harus diikuti
semaksimal mungkin. Setiap penerbit mempunyai karakteristik atau spesifikasi
sendiri. Biasanya berkaitan dengan tujuan sebuah penerbitan, yaitu keuntungan
atau profit.
4.
Setelah
naskah dianggap baik, Anda akan diberi dua, yaitu: beli putus atau royalti.
Beli putus artinya naskah dibeli tunai dan hak cipta telah berpindah tangan. Sistem royalti yaitu sistem bagi hasil
sesuai dengan jumlah buku yang terjual. Royalti untuk penulis berbeda-beda.
Kedua sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
5.
Jika
naskah buku belum dapat diterbitkan, Anda dapat menjualnya melalui iklan,
internet, atau diproduksi sendiri.
6.
Agar
produktivitas menulis semakin baik, disarankan untuk selalu mengikuti even atau
kegiatan lomba/sayembara menulis, bedah buku, diskusi, dan lain-lain. Dengan
mengikuti kegiatan tersebut dapat diperoleh informasi tentang buku yang best-seller
dengan segala kelebihannya.
7.
Dosen
seyogyanya juga sering membaca buku best seller.
8.
Jika
suatu saat Anda diundang untuk mengikuti forum ilmiah, manfaatkanlah even itu
untuk mempromosikan kemampuan Anda menulis buku ajar.
9.
Jika
ada pihak lain mengajak untuk berkolaborasi atau bekerja sama menulis buku ajar,
kesempatan itu jangan disia-siakan.
10.
Jika
Anda telah terkenal dan dikenal, peliharalah nama baik Anda dengan selalu
konsisten terhadap ilmu yang telah Anda tulis. Jangan kikir berbagi informasi ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.