Powered By Blogger

Minggu, 20 Januari 2013


Lika-liku  Penerbitan Buku Ajar

Seorang penulis buku niscaya merugi kalau naskahnya tidak dipublikasikan. Keinginan untuk berbagi ilmu dengan sesama kolega dosen dan dengan para mahasiswa niscaya kandas di tengah jalan kalau buku ajar tidak diterbitkan. Untuk menghindari keadaan yang demikian, perlu dilakukan beberapa hal berikut ini.
1.      Penulis buku ajar harus rajin bersosialisasi dengan kalangan penulis, kritikus, resensator, dan penerbit. Sampaikan bahwa mempunyai naskah buku yang menarik. Jika penerbit belum tertarik, mintalah nomor telepon dan alamat penerbit agar suatu saat dapat berkomunikasi lagi. Alamat penerbit juga dapat dilacak dari beragam media masa publik.
2.      Jika penerbit mulai tertarik, harus menindak-lanjuti dengan komunikasi yang lebih intensif, khususnya editor. Hal ini diperlukan untuk menjalin komunikasi dan mempermudah langkah menuju dunia penerbitan. Editor adalah orang yang akan mengemas buku sesuai karakteristik penerbit atau perusahaan.
3.      Jika naskah perlu perbaikan atau revisi, sebaiknya semua saran-saran harus diikuti semaksimal mungkin. Setiap penerbit mempunyai karakteristik atau spesifikasi sendiri. Biasanya berkaitan dengan tujuan sebuah penerbitan, yaitu keuntungan atau profit.
4.      Setelah naskah dianggap baik, Anda akan diberi dua, yaitu: beli putus atau royalti. Beli putus artinya naskah dibeli tunai dan hak cipta telah berpindah tangan. Sistem royalti yaitu sistem bagi hasil sesuai dengan jumlah buku yang terjual. Royalti untuk penulis berbeda-beda. Kedua sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
5.      Jika naskah buku belum dapat diterbitkan, Anda dapat menjualnya melalui iklan, internet, atau diproduksi sendiri.
6.      Agar produktivitas menulis semakin baik, disarankan untuk selalu mengikuti even atau kegiatan lomba/sayembara menulis, bedah buku, diskusi, dan lain-lain. Dengan mengikuti kegiatan tersebut dapat diperoleh informasi tentang buku yang best-seller dengan segala kelebihannya.
7.      Dosen seyogyanya juga sering membaca buku best seller.
8.      Jika suatu saat Anda diundang untuk mengikuti forum ilmiah, manfaatkanlah even itu untuk mempromosikan kemampuan Anda menulis buku ajar.
9.      Jika ada pihak lain mengajak untuk berkolaborasi atau bekerja sama menulis buku ajar, kesempatan itu jangan disia-siakan.
10.  Jika Anda telah terkenal dan dikenal, peliharalah nama baik Anda dengan selalu konsisten terhadap ilmu yang telah Anda tulis. Jangan kikir berbagi informasi ilmiah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.