Pertimbangan Kuliah di Luar Negeri
Setiap tahun, jutaan lulusan perguruan tinggi berkompetisi meraih satu
bangku di berbagai kampus luar negeri. Kebanyakan dari mereka juga berkompetisi
untuk satu tempat dalam berbagai program beasiswa.
Sama halnya dengan memilih kampus di dalam negeri, memilih kampus di luar
negeri tidak selamanya mudah. berikut beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan
sebelum memutuskan melanjutkan studi di luar negeri.
1. Biaya pendidikan
Ada baiknya, kita mencari tahu dengan rinci, berapa banyak biaya yang harus
kita keluarkan untuk menyelesaikan studi di kampus dan negara tertentu. Untuk
meringankan biaya, carilah informasi berbagai beasiswa yang ditawarkan oleh
pemerintah negara tersebut atau lembaga-lembaga donor lainnya. Jepang,
Australia, Austria, Amerika Serikat (AS), Jerman, Belanda, Singapura, Malaysia,
dan Brunei Darussalam adalah beberapa negara yang rutin memberikan beasiswa
bagi pelajar internasional, termasuk Indonesia. Cek juga website kampus tujuan. Biasanya,
mereka akan mencantumkan informasi tentang program beasiswa yang tersedia di
kampusnya.
2. Tentukan pilihan jurusan
dan perguruan tinggi
Jika sudah memiliki pilihan jurusan, cari tahu, kampus apa di negara mana
yang menyediakan jurusan tersebut. Atau jika kita ingin melanjutkan studi di
negara tertentu, pastikan ada perguruan tinggi yang menyediakan jurusan idaman
kita di negara tersebut. Pertimbangkan juga kualitas kampus yang akan kita
pilih. Perlu juga mempertimbangkan
apakah akan meneruskan jurusan sesuai pendidikan S-1 atau berganti jurusan.
3. Kemampuan berbahasa
Inggris atau bahasa asing
Ini adalah syarat mutlak mengingat bahasa Inggris adalah bahasa pengantar
dunia. Cari tahu, berapa nilai minimal kecakapan bahasa Inggris seperti TOEFL
dan IELTS, atau bahasa asing lainnya, yang disyaratkan oleh kampus dan negara
tujuan.
4. Tentukan jalur macam
kuliah yang akan ditempuh
Setidaknya ada tiga jalur kuliah yang bisa kita pilih.
a. Course work
Tidak jauh berbeda dengan kuliah S-1, jalur ini menekankan perkuliahan pada
diskusi, seminar, presentasi, tes, dan penulisan makalah. Hanya saja,
dengan beban lebih banyak.
Jalur course work akan membuat
kita amat sibuk. Jadi, kita pun
harus pandai mengatur waktu untuk menghadiri kuliah, mempersiapkan tes, atau mengerjakan
tugas. Mereka yang belum pernah menempuh program graduate (S-2) sebaiknya
menempuh jalur course work karena akan mendapatkan banyak ilmu baru dan
berbagai perkuliahan.
b. Major thesis/research
Jalur ini bisa diambil oleh
mereka yang berpengalaman meneliti pada bidang spesialisasinya. Kegiatan utama
kuliah dengan jalur ini adalah penelitian dan penulisan major thesis.
Meski begitu, mahasiswa boleh
saja mengikuti perkuliahan di mata-mata kuliah yang dianggap diperlukan bagi
penulisan thesisnya atau atas anjuran pembimbing. Sebagai catatan, memilih
jalur kuliah ini berarti kita benar-benar harus mandiri dan disiplin.
c. Course work & research
Kuliah dengan kombinasi course
work dan research ini mirip dengan pola yang diterapkan di Indonesia. Kita tidak hanya aktif mengikuti perkuliahan di
kelas, tetapi juga mengerjakan penelitian dan menulis thesis (minor).
5. Rekomendasi
Surat rekomendasi adalah salah satu syarat pendaftaran kuliah di luar
negeri. Kita bisa mendapatkan surat rekomendasi ini dari mantan dosen, atasan
di kantor, atau ketua jurusan dan dekan di kampus. Biasanya, kita butuh minimal
dua surat rekomendasi.
6. Siap mental
Pindah kota di dalam negeri saja kita butuh beradaptasi, apalagi pindah
negara? Nah, sebelum memutuskan pergi ke negara lain untuk kuliah, cari tahu
dulu sebanyak mungkin informasi tentang negara tujuan kita. Kemudian, persiapkan mental. Karena selama
menuntut studi di negeri orang, kita akan menjadi mahasiswa rantau yang jauh
dari keluarga dan kampung halaman.