Powered By Blogger

Senin, 27 Oktober 2014

Beasiswa StuNed

StuNed atau Studeren in Nederland (Studi di Belanda) merupakan program beasiswa dari Pemerintah Belanda khusus pelajar Indonesia untuk meraih gelar Master atau Short Course di Belanda. Ini merupakan beasiswa berbasis prestasi dengan fokus khusus pada keunggulan akademik, jenjang karir, penghargaan, dan prestasi penting lainnya.
Indy Hardono (Koordinator beasiswa Nuffic Neso Indonesia), di hadapan ratusan mahasiswa perguruan tinggi Bandung dan sekitarnya pada presentasi Beasiswa StuNed di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (23/10/2014) lalu. Indi mengatakan, beasiswa tersebut juga memiliki area prioritas khusus dalam kerjasama bilateral antara Belanda dan Indonesia, yaitu pengelolaan air, ketahanan pangan, ekonomi, peradilan sektor, dan hak asasi manusia.
Indi menjelaskan, bagi mahasiswa Indonesia yang tertarik, batas waktu pendaftaran untuk StuNed adalah 15 Maret 2015 untuk program Master (S-2) dan 1 Maret 2015 untuk Short Course. Untuk memenuhi persyaratan pendaftarannya, pelamar harus lebih dulu memiliki Surat Penerimaan (letter of Acceptance) dari perguruan tinggi di Belanda.
Pada 4 November 2014 mendatang, lanjut Indi, delegasi universitas-universitas Belanda akan mengunjungi Bandung dalam rangka penyelenggaraan 'Dutch Placement Days' di Grand Royal Panghegar. Acara tersebut akan memungkinkan calon mahasiswa mendapatkan banyak informasi lebih lanjut dan bertatap muka langsung dengan perwakilan universitas di Belanda.
Bagi yang tertarik, informasi lebih lanjut mengenai StuNed dan program studi di Belanda dapat dilihat di www.nesoindonesia.or.id/stuned. Calon mahasiswa Indonesia juga dapat menghubungi staf Nuffic NESO Indonesia.
Ihwal kompetitifnya beasiswa StuNed untuk first graduate memang diakui oleh Indi. Berdasarkan data Nuffic Neso Indonesia, distribusi StuNed hingga fase keempat 2014 ini masih didominasi pelamar dari instansi pemerintah, yaitu sebanyak 80 persen.
"Untuk first graduate baru dua persen dari total beasiswa yang diberikan. Tahun ini ada empat pelamar, tapi yang berangkat akhirnya hanya dua," ujarnya. (BANJARMASINPOST.CO.ID)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.