Beasiswa Bidikmisi Kemenristekdikti 2017 untuk S1, D3, D2, D1
Ini kesempatan bagi lulusan SMA/SMK/MA/sederajat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Beasiswa Bidikmisi Kemenristekdikti 2017 kembali dibuka. Pelamar bisa
mengajukan Beasiswa Bidikmisi 2017 tersebut untuk kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) di dalam negeri.
Bidikmisi adalah bantuan dana pendidikan. Sasarannya adalah pelamar dari
keluarga kurang mampu secara ekonomi tapi memiliki potensi akademik
yang baik. Beasiswa ini disediakan pemerintah melalui Kemenristekdikti
setiap tahunnya. Tahun lalu ada 75 ribu kuota Beasiswa Bidikmisi
disediakan. Di 2017, kuota Beasiswa Bidikmisi diberitakan naik jadi 90
ribu. Jumlah ini tentu semakin memberi peluang bagi Anda yang ingin
melanjutkan studi ke perguruan tinggi tapi memiliki keterbatasan
ekonomi.
Beasiswa Bidikmisi diberikan sejak mahasiswa ditetapkan sebagai penerima
Bidikmisi di perguruan tinggi. Untuk S1 atau Diploma IV beasiswa
diberikan hingga 8 semester, D3 maksimal 6 semester, D2 maksimal 4
semester, dan D1 maksimal 2 semester. Sementara, khusus program sarjana
yang memerlukan keprofesian dan merupakan satu kesatuan, akan diberikan
penambahan Bidikmisi hingga lulus. Misalnya pendidikan dokter maksimal
penambahan 4 semester, dokter gigi maksimal 4 semester, dokter hewan
maksimal 2 semester, farmasi maksimal 2 semester, Ners maksimal 2
semester, dan profesi lainnya.
Bantuan Bidikmisi untuk program profesi tersebut diberikan kepada
mahasiswa yang langsung melanjutkan studi keprofesiannya pada perguruan
tinggi yang sama.
Pelamar yang mendaftar Bidikmisi 2017 akan dibebaskan dari biaya pendaftaran SNMPTN,
SBMPTN, dan seleksi mandiri pada salah satu perguruan tinggi. Jika
diterima Bidikmisi nantinya, pelamar dibebaskan dari biaya pendidikan,
bantuan biaya hidup sekurangnya Rp 650.000 per bulan atau Rp
3.900.000/semester. Selain itu disediakan biaya kedatangan “at cost”,
serta biaya hidup awal bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar kota
yang besarnya setara dengan bantuan biaya hidup satu bulan.
Persyaratan:
1. Siswa SMA/SMK/MA atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2017
2. Lulusan tahun 2016 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak
bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-
masing perguruan tinggi
3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun
4. Tidak mampu secara ekonomi dengan kriteria:
a. Siswa penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) atau Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau sejenis; atau
b. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) maksimal
sebesar Rp 3.000.000,00 per bulan dan atau pendapatan kotor gabungan
orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp 750.000,00
setiap bulannya.
5. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4
6. Memiliki potensi akademik baik berdasarkan rekomendasi obyektif dan akurat dari Kepala Sekolah
7. Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS dengan ketentuan:
a. PTN dengan pilihan seleksi masuk:
1) Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
2) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
3) Seleksi Mandiri PTN
b. Politeknik, UT, dan Institut Seni dan Budaya
c. PTS sesuai dengan pilihan seleksi masuk
Kuota Bidikmisi diperuntukkan bagi mahasiswa yang lulus SNMPTN, SBMPTN,
Seleksi Mandiri PTN, Seleksi di Politeknik, UT, ISI, serta seleksi di
PTS.
Pendaftaran:
Pengajuan Beasiswa Bidikmisi 2017 bisa dilakukan secara online dengan mendaftar di laman Bidikmisi: http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id
Tahapan pendaftaran meliputi:
a. Sekolah mendaftarkan diri sebagai instansi pemberi rekomendasi ke
laman bidikmisi dengan melampirkan hasil pindaian (scan) (Lampiran II
bagian persetujuan dan tanda tangan) untuk mendapatkan nomor Kode Akses
Sekolah.
b. Ditjen Belmawa memverifikasi pendaftaran dalam kurun waktu 1 x 24 jam pada hari dan jam kerja.
c. Sekolah merekomendasikan masing-masing siswa melalui laman bidikmisi
menggunakan kombinasi NPSN dan Kode akses yang telah diverifikasi
d. Sekolah memberikan nomor pendaftaran dan kode akses kepada masing masing siswa yang sudah direkomendasikan
e. Siswa mendaftar melalui laman bidikmisi dan menyelesaikan semua tahapan yang diminta di dalam sistem pendaftaran.
Siswa yang sudah menyelesaikan pendaftaran bidikmisi kemudian mendaftar
seleksi nasional atau mandiri untuk masuk perguruan tinggi, misalnya
SNMPTN, SBMPTN, PMDK Politeknik, maupun seleksi mandiri di masing-masing PTN atau PTS.
Siswa yang mendaftar dan ditetapkan lolos seleksi masuk perguruan
tinggi, kemudian melengkapi berkas berikut dan dibawa pada saat
pendaftaran ulang:
a. Kartu peserta dan formulir pendaftaran program Bidikmisi yang dicetak dari sistem Bidikmisi
b. Surat keterangan lulus dari Kepala Sekolah
c. Fotokopi rapor semester 1 (satu) s.d. 6 (enam) yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah
d. Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah
e. Fotokopi nilai ujian akhir nasional yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah
f. Surat keterangan tentang prestasi/peringkat siswa di kelas dan bukti
pendukung prestasi lain di bidang ekstrakurikuler yang disahkan
(legalisasi) oleh Kepala Sekolah (jika ada)
g. Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau Beasiswa Siswa Miskin (BSM) (jika ada)
h. Bagi yang belum mememnuhi syarat poin (g) diatas, maka harus membawa
Surat Keterangan Penghasilan Orang tua/wali atau Surat Keterangan Tidak
Mampu yang dapat dibuktikan kebenarannya, yang dikeluarkan oleh Kepala
desa/Kepala dusun/Instansi tempat orang tua bekerja/tokoh masyarakat
i. Fotokopi Kartu Keluarga atau Surat Keterangan tentang susunan keluarga
j. Fotokopi rekening listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran
listrik) dan atau bukti pembayaran PBB (apabila mempunyai bukti
pembayaran) dari orang tua/wali-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.