Ketua Tim Delegasi dari Kanazawa University ,
Prof Seiro Omata menyampaikan bahwa beasiswa tersebut untuk memperkuat kerja
sama antara Kanazawa dengan Indonesia di
bidang pendidikan.
Omata memaparkan tentang profil
dan prospek Kanazawa
University . Beasiswa
tersebut merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi
(Dikti) dengan Kanazawa
University .
Acep Purqon PhD, selaku Public Relation
Kanazawa University
menjelaskan prosedur dan kelebihan dari menimba ilmu di Negeri Sakura tersebut.
“Kami meminta perwakilan dari setiap universitas, khususnya Unsyiah agar bisa
menimba ilmu di Kanazawa .
Apabila semua kampus di Indonesia
mengirimkan perwakilannya, maka akan terciptalah komunitas multietnis dari
Indonesia di Jepang. Apalagi program ini bersifat heterogen,” kata Acep yang
dosen di Institut Teknologi Bandung .
Menariknya, lanjut dia, Kanazawa mempersiapkan
dana talangan bagi mahasiswa yang keuangannya tersendat pada tahun pertama
kuliah. Tujuannya agar mahasiswa fokus dalam menjalani studinya tanpa harus
bersusah payah memikirkan biaya kuliah yang harus dibayar. Bahkan, Kanazawa berani
mengucurkan dana talangan pembiayaan masa studi sebesar Rp 600 juta per orang
untuk tiga bulan pertama. “Bagi yang sudah berkeluarga justru mendapat biaya
tunjangan bagi anak. Malahan kalau
ada yang melahirkan di sana diberi tunjangan senilai 40 juta rupiah,”
ungkapnya.
Ia tambahkan, mahasiswa program studi S3 tidak diwajibkan untuk menguasai
bahasa Jepang, karena mahasiswa tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam
kelas internasional. Namun, pada Oktober nanti akan dibuka dua kelas bahasa
Jepang, yaitu intensif dan survival. Kelas intensif untuk mendalami bahasa
Jepang secara utuh, sedangkan survival untuk sekadar memudahkan interaksi
harian saat di Jepang. “Pelaksanaan proses wawancara dengan Dikti akan dilaksanakan
pada April mendatang. Pengumuman akan diselenggarakan mulai Juni-Juli 2014.
Sementara perkuliahan akan dimulai 1 Oktober 2014. Program S3 tersebut
umumnya berlangsung sekitar 36 atau 48 bulan, tergantung bidang ilmu yang
dipelajari. Sedangkan biayanya akan ditanggung oleh Dikti,” jelas Acep.
Kedatangan tim dari Kanazawa
University disambut oleh Pembantu Rektor IV Bidang Kerja Sama Unsyiah, Prof Dr
Darusman MSc di ruang kerjanya didampingi Kepala Kantor Urusan Internasional
Unsyiah, Dr Iskandar A Madjid. Kunjungan tersebut, menurut Kahumas Unsyiah, Dr
Ilham Maulana, juga dihadiri Mr Hideki Yamamoto, mewakili Kantor Urusan
Internasional Kanazawa
University . (dik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.